graduated: searching for possibilities

Source: Pexels
"She turned her can'ts into cans and her dreams into plans" 
-unknown

Finally I became a graduate student, Alhamdulillah. After the days full of tears and sleepless night, here I am Pramita Cucu Mawarni S.Pd. Cheers for another degree behind my name.  Ameen for that.

Saya dikukuhkan kelulusannya dengan ribuan wisudawan lainnya pada tanggal 20 September 2017. Hal pertama yang ditanyakan oleh teman-teman saya ketika datang ke wisuda untuk memberikan selamat, hadiah ataupun bunga adalah “how is your feeling today?” “I am really happy”.

Sebenernya saya tidak terlalu excited dengan acara wisuda, biasa aja.. kalo kata anak sekarang B aja. Bagi saya ya itu hanya perayaan biasa. Saya lebih excited ke hal-hal sesudah lulus, possibilities after I graduated.

Pada saat saya menuliskan ini, saya sudah 1.5 bulan secara resmi menjadi seorang sarjana. Hari-hari saya dipenuhi dengan kegiatan yang paling saya sukai, yaitu mengajar. Saya sedang mengajar di salah satu Sekolah Teknik Menengah (STM) swasta di Jakarta. Jika saya harus mendeskripsikan bagaimana kesannya mengajar anak STM? Sangaaat seru. Pertama kali saya dengar kata “anak STM” wah sekelas muridnya pasti laki-laki semua, wah yg suka tawuran, wah yang susah diatur:")

Some of them are from low economic family. Their parents don’t earn high education. They usually work in the morning or night, and go to school in the afternoon. Because school starts at 1 pm until 5 pm.

Saya pernah merasa sedih ketika ada anak murid saya yang mengirimkan pesan untuk menanyakan apakah dia naik kelas atau tidak kemudian saya bertanya balik ke murid saya tersebut, apakah dia tidak mengambil rapotnya. Dia menjawab belum mengambil rapot karena tidak ada biaya.

Segala keadaan seperti ini membuat saya berpikir, saya masih mengajar murid di sekolah yang lokasinya di ibu kota, yaitu Jakarta. Bagaimana jika saya mengajar di luar daerah yg jauh dari pusat kota, mungkin kondisi yang bahkan lebih buruk dari ini akan terlihat.

Pengalaman mengajar di tempat tersebut bahkan sampai hari ini saya lakukan. Hal itu merupakan jawaban dari doa saya. Karena saya ingin sekali sudah resmi bekerja menjadi guru di sekolah, jauh sebelum saya lulus agar saya bisa belajar lebih banyak hal di waktu yang lebih awal. This quote tells it all.
Source: Pinterest
Tapi saya juga ada rasa ingin untuk mengajar di international school, rasa ingin tersebut semakin menjadi ketika melihat beberapa kakak tingkat saya mengajar di sekolah impiannya, berganti dari international school yang satu ke international school yang lain. Pasti ada rasa terbesit di dalam hati mau hal tersebut. Bahkan saya juga pernah berpikir apa saya meninggalkan dunia mengajar yang merupakan passion saya, untuk pindah ke corporate life.

Nah di tahap ini lah saya mencoba untuk menguatkan diri saya untuk balik lagi ke tujuan awal saya. Saat ini saya sedang benar-benar mau belajar tentang dunia pendidikan, dunia yang sungguh saya cintai. I found my happiness in this place

Saya bisa belajar banyak dari masalah-masalah yang ada sekolah tempat saya mengajar sekarang. Mungkin saya belum bisa mengajar di sebuah international school, karena saya tidak akan menemukan masalah sebanyak itu di sana nanti, kesempatan saya untuk belajar dari masalah mungkin lebih sedikit, ya segalanya sudah nyaman, murid yang mudah diatur, fasilitas sekolah yang oke.

Jika nanti saya sudah puas belajar banyak dari sekolah yang saya tempati sekarang, mengajar di international school ataupun corporate life related with education mungkin akan saya sambangi. Berpindah ke suatu tempat untuk belajar lebih dan mencari pengalaman yang berbeda. We will see.


Terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan di kepala saya, saya takut terlalu khawatir dengan masa depan. Satu hal pasti yang saya bisa lakukan, menjalani hari demi hari saya dengan bahagia, menjalani apa yang sudah ada di depan mata, sambil merajut asa untuk dapat melangkah lebih lebih jauh lagi. 

Comments

Popular Posts